Terlebih jika bantuan jamban berkesinambungan tiap tahun dengan sasaran rumah tangga belum mampu.
Sebenarnya, warga memiliki keinginan punya jamban sendiri. Namun, faktor ekonomi yang membuat keinginan sebatas niat.
Sebab, masyarakat akan lebih memikirkan urusan makan, selagi urusan buang hajat masih bisa tertanggulangi.
Masyarakat desa tentu menyambut program jambanisasi.
Karena dengan memiliki jamban sendiri, lebih nyaman dari pada buang hajat ke sungai atau kebun. Khususnya pada malam hari. (Rah)