“Jadi ada dua green gasoline, green energy, low carbon yang akan menjadi produk dari Pertamina,” katanya.
Langkah ini menurut Nicke merupakan lanjutan dari program langit biru. Sebelumnya, Pertamina mengeluarkan kebijakan dengan menghapus BBM Premium RON 88 dan mengeluarkan Pertalite dengan RON 90.
“Ini melanjutkan Program Langit Biru tahap dua. Di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan dari KLHK oktan number yang boleh di jual di Indonesia, minimum 91,” ujarnya.
Nicke juga meminta dukungan pemerintah, salah satunya membebaskan bea cukai bioetanol. Dengan investasi dari bioetanol di Indonesia, maka Pertamina akan melakukan impor bioetanol terlebih dahulu.
“Tapi enggak masalah karena kita juga impor gasoline. Kita hanya mengganti saja impor gasoline dengan etanol, secara emisi lebih baik. Sementara kita belum memenuhi produksi dalam negeri, kita minta ada pembebasan dari pajak impornya,” tutur Nicke. (*)