DBD di Lubuk Raja Meroket, Tak Disangka Begini Pemicunya
Lubuk Raja – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Lubuk Raja terjadi peningkatan. Bahkan, jumlahnya juga tidak sedikit.
Jumlah kasus DBD di Kecamatan Lubuk Raja sebanyak 32 kasus yang tercatat dalam dua laporan sepanjang Januari – Februari 2024.
“Yang sudah dilaporkan Siarvi ada 8 kasus, yang belum masuk laporan ada 24 kasus hingga 1 Maret 2024, ” ujar Kepala Puskesmas Batumarta ll dr.Dwi Fenti Atri.
Dari 24 pasien kasus DBD yang dirawat, 14 pasien dinyatakan sembuh sehingga dibolehkan pulang, sementara 10 pasien masih tertahan, karena masih dalam proses perawatan.
Lonjakan kasus DBD di wilayah kerjanya, sambung Atri terjadi pada akhir Februari 2024. Tingginya curah hujan menjadi faktor penyebab lonjakan kasus tersebut.
Hal ini karena, hujan menyebabkan banyak genangan yang jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Sementara, perilaku masyarakat yang abai terhadap lingkungannya, menjadikan nyamuk mudah berkembang biak.
“Kondisi ini meningkatkan resiko penyebaran nyamuk Aedes aegypti, ” jelasnya.
Untuk menekan kasus DBD beberapa hal ditekankan ke masyarakat. Seperti
meningkatkan gerakan PSN dengan 3M+ di masyarakat, penyemprotan di dalam radius 100 meter di lingkungan tersangka DBD, dan melakukan PE untuk mencari adanya penularan setempat dalam radius 100 meter dari rumah tersangka DBD.
“Untuk saat ini, kasus DBD paling banyak di Desa Batumarta I, ” tandasnya.
Untuk informasi, Siarvi adalah aplikasi yang diluncurkan Kementerian Kesehatan RI. Aplikasi tersebut diluncurkan per Februari 2024.
Kedepan, aplikasi tersebut menjadi alat bantu pencatatan dan pelaporan surveilans dengue dan arbovirus lainnya yang dapat menampilkan data real time.
Arbovirus adalah penyakit yang disebabkan virus yang ditularkan nyamuk.
Penyakit Arbovirus yang dicatat dan dilaporkan dalam Siarvi yakni DBD, Chikungunya dan Japanese Encephalitis (JE). (Unt)