Drama Hukum Mewarnai Kota Palembang, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Proyek Pasar Cinde?
Palembang, Sumatera Selatan — Aksi penggeledahan mengguncang Kantor Pemerintah Kota Palembang pada Senin siang (14/4), saat Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) turun tangan menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek Pasar Cinde Palembang.
Tim antikorupsi tiba sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung masuk ke jantung aktivitas pemerintahan kota.
Tanpa basa-basi, penyidik Kejati menyasar sejumlah ruangan penting di kantor wali kota. Langkah ini menandai babak baru dalam penelusuran aliran dana mencurigakan yang terkait proyek revitalisasi pasar legendaris itu.
Sebelum ke Pemkot, Kejati Sumsel Usut Dinas Perkimtan Sumsel
Beberapa jam sebelum memasuki kantor wali kota, penyidik sudah lebih dulu menyambangi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtan) Sumsel sekitar pukul 11.00 WIB.
Di sana, mereka mengamankan dokumen penting yang di duga berkaitan dengan proyek Pasar Cinde Palembang tahun 2017.
Pantauan di lapangan memperlihatkan mobil dinas Wakil Wali Kota Palembang Prima Salam terparkir di depan gedung.
Sekretaris Daerah Kota Palembang juga terlihat memasuki kantor sekitar pukul 14.20 WIB, di tengah suasana penyelidikan yang memanas.
Wali Kota Ratu Dewa Pilih Fokus ke Solusi, Bukan Menoleh ke Masa Lalu
Saat di mintai keterangan, Wali Kota Palembang Ratu Dewa memilih tidak terjebak dalam polemik kepemimpinan sebelumnya.
Ia menyebut proyek tersebut muncul di era Wali Kota Harnojoyo, dan saat itu menyangkut persoalan cagar budaya.
“Saya tidak ingin terlalu jauh bicara soal ini, karena kejadian tersebut berasal dari periode pemerintahan sebelumnya,” kata Ratu Dewa saat diwawancara wartawan.
Meski begitu, Ratu Dewa tidak menutup peluang untuk mengembalikan Pasar Cinde Palembang sebagai pasar rakyat yang ikonik.
Ia menekankan pentingnya menyelesaikan segala persoalan hukum sebelum melangkah ke tahap pembangunan ulang.
Pasar Cinde Palembang, Proyek Bersejarah yang Kini Diselimuti Awan Hitam
Pasar Cinde tidak hanya sekadar pusat perdagangan, tetapi juga simbol sejarah dan budaya di jantung Kota Palembang.
Sayangnya, proyek modernisasi pasar itu kini berubah menjadi sorotan karena dugaan korupsi yang menyeret berbagai pihak. ***
