OKU SATU – Jumlah hotspot atau titik panas terus bertambah dì Sumatera Selatan. Beberapa daerah dì provinsi ini sudah menaikkan status siaga darurat bencana asal.
Terbaru Kota Prabumulih yang menetapkan status itu, menyusul tiga kabupaten lainnya yang telah lebih dulu menetapkan status.
Tiga daerah itu antara lain : Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Panukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Prabumulih menetapkan status siaga darurat asap, karena kota tersebut berpotensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah).
“Prabumulih bukan daerah rawan Karhutlah, ” ujar Kepala BPBD Provinsi Sumsel M Iqbal Alisyahbana.
Baca juga :
Pemprov Sumsel Segera Naikkan Status Siaga Karhutlah, Indikatornya Ini
12 Wilayah di Sumsel Rawan Karhutlah, Wilayah Ini Wajib Waspada
12 Daerah Rawan Karhutlah
Mirisnya, justru daerah rawan Karhutlah dì Sumsel belum menaikan status. Padahal musim kemarau sudah mulai masuk, dan titik panas terpantau terus bertambah.
Mantan PJ Bupati OKU ini mengungkapkan, dì Sumsel ada 12 daerah yang rawan Karhutlah. Namun, baru 3 yang menaikkan status.
“Masih ada sembilan kabupaten yang belum menaikan status siaga darurat asap, ” ungkapnya.
Sembilan daerah yang belum menaikkan status antara lain : Lahat, Muaraenim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Murata), OKU Timur, OKU Selatan dan OKU.
Iqbal mengungkapkan, sembilan daerah ini saat ini sedang proses menaikkan status. Namun masih terkendala pengesahan kepala daerah masing-masing.
“Sudah di meja kepala daerah, dan menunggu tanda tangan kepala daerah masing-masing, ” tuturnya.
Baca juga :
Daerah Berlahan Gambut jadi Atensi
Iqbal menjelaskan, dari sembilan daerah yang belum menaikkan status, ada beberapa daerah yang memiliki lahan gambut.
Yakni, Ogan Ilir, Muara Enim, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.
“Daerah yang memiliki lahan gambut jais atensi kami, ” tandasnya. (13)










