“Anak-anak sekolahnya di SR sekarang SD N 11 kalau tidak salah,” jelasnya. Setiap warga yang menyeberang menggunakan jasa perahu jukung atau tongkang di kenakan tarif murah. Yakni Rp 1 Ringgit hingga Rp 5 Ringgit.
Penyeberang dengan alternatif lain menggunakan ponton geser. Sarana ini gunakan masyarakat Dusun Baturaja yang hendak menyebrang ke tepian di seberangnya.
“Pangkalannya di BRI Lama Dusun Baturaja, ” ungkapnya mengenang masa itu. Kerusakan lantai jembatan Ogan I mulai di perbaiki pada 1962. Lantai jembatan yang ambruk kembali di ganti menggunakan bantalan kayu.
“Nah pada 1963 kalau tidak salah, seluruh bangunan di bongkar kecuali tiang jembatan di ganti dengan bangunan beton seperti sekarang, ” tuturnya.
Sejak renovasi pertama hingga saat ini, jembatan Ogan I seingatnya belum pernah di pugar. Kecuali cat bangunan. “Seingat saya cuma jembatan yang berubah warna. Untuk bangunannya belum pernah di pugar setelah
renovasi pertama,” kenangnya.