Permendikbud RI No 20 Tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal pasal 1.
Penguatan pendidikan karakter yang selanjutnya disingkat PPK. Adalah gerakan pendidikan di bawah tanggungjawab satuan pendidikan.
Tujuannya, untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi, olah hati, olah rasa, olah pikir, olah raga.
Dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Lingkungan Pengaruhi pendidikan karakter
Pandemi yang membuat peserta didik harus sekolah online. Tanpa ada pendidikan karakter, dan bahkan membuat siswa aktif menjadi pasif ini juga merusak moral siswa.
Siswa jadi ketergantungan akan gadget karena memang keterbatasan sekolah dalam mendidik siswa.
Di tambah lingkungan yang mendukung untuk game online membuat peserta didik menjadi lebih malas belajar.
Selain itu juga teman sepermainan yang memiliki bahasa yang sangat bagus membuat anak terbawa bawa.
Hal seperti ini sudah jadi tugas sebuah sekolah untuk memperbaikinya lagi, dan menjadi peserta didik yang benar benar terdidik.
Terdidik di sini bukan hanya terdidik otaknya saja akan tetapi juga terdidik karakternya agar sesuai dengan kodratnya sebagai seorang siswa.
Maka dari itu pendidikan karakter ini sangat penting di tumbuhkan di lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter adalah bentuk pendidikan untuk memperbaiki karakter atau sifat seseorang agar bisa menjadi dirinya sendiri yang jauh lebih baik lagi.
Pendidikan karakter ini juga memiliki tujuan. Yaitu untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus, dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.
Konsep pendidikan karakter di sekolah ini harus berbarengan dengan konsep sekolah ramah anak.
Karena kedua konsep ini merupakan 2 hal yang saling membutuhkan. Ibaratnya pendidikan karakter adalah Visi maka konsep sekolah ramah anak adalah Misinya.
Maka dari itu, pendidikan karakter ini sangat membutuhkan konsep sekolah ramah anak karena dengan metode percontohan dan metode memperbaiki tanpa menyakiti (ramah anak). Ini sangat efektif menekan karakter siswa yang memang menyimpang dari norma.
Keberhasilan dalam pemulihan maupun penguatan terletak pada tri pusat pendidikan. Yakni sekolah, keluarga dan masyarakat. Ketiganya harus saling mendukung.
Offer Muchlas Samani berpendapat karakter dapat di maknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang.
Terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta di wujudkan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. *