Panganan khas Palembang ini mungkin Anda sudah mengetahuinya. Atau bahkan sudah pernah mencicipnya. Ya, Pempek Palembang.
Rasa pempek merupakan perpaduan rasa yang seimbang. Gurih dari ikan, dan manis asam dari cuko.
Namun, tahukah anda asal usul Pempek Palembang?
Berdasarkan berapa literatur, ternyata Makanan dari olahan ikan satu ini, sudah ada sejak Kesultanan Palembang.
Pempek yang dibuat dari olahan ikan tenggiri atau gabus dan tepung tapioka atau sagu ini umumnya di konsumsi potongan ketimun, mie kuning, dan kuah (cuko) yang berbahan terbagi dalam gula merah, cuka, asam Jawa dan penyedap yang lain.
Asal Saran Pempek Terbentuknya makanan ciri khas Palembang, pempek, bermula dari rasa sedih seorang apek (Tuan China) karena menyaksikan hasil tangkapan ikan yang berlimpah dan tidak di proses baik.
BACA JUGA : Pempek Pocu Kuliner Legendaris di OKU Kini Jadi Kenangan
Ia juga pada akhirnya memproses ikan-ikan itu memakai langkah lain yakni menambahnya dengan tepung tapioka sampai hasilkan menu baru.
Awalannya, makanan ini di beri nama kelesan pada periode Kesultanan Palembang yang mempunyai makna panganan/makanan tradisi dalam Rumah Limas. Di beri nama kelesan karena makanan ini di keles atau tahan di letakkan lama.
Lalu kenapa berbeda nama jadi pempek? Asal mula pempek bermula dari apek asal dari Tiongkok yang di kenali kepiawaiannya dalam berdagang. Apek atau Empek sebagai panggilan untuk orang Tiongkok yang berdagang kelesan.
Beberapa konsumen biasa panggil “Pek, Empek” yang pada akhirnya jadi terkenal dan membuat kelesan lebih di kenali Pempek.
Saat ini, pempek banyak memiliki variasi yang bisa di coba, di antara yang lain variasi lenjer, kapal selam, adaan, kulit, dan yang lain. Walau demikian, asal mula pempek harus tetap kita lestarikan sejarah, orisinalitas rasa dan resepnya. (*)
