Scroll untuk baca
baturajaSumsel

Muhammad Fajri Pemuda Berbobot 300 Kg Meninggal

×

Muhammad Fajri Pemuda Berbobot 300 Kg Meninggal

Sebarkan artikel ini
Muhammad Fajri
Muhammad Fajri, pasien obesitas akhirnya meninggal dunia

Keinginan Muhammad Fajri (27), pria obesitas yang memiliki bobot 300 kilogram untuk sembuh, berakhir.

 

Pria obesitas itu meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Muhammad Fajri, akhirnya meninggal pada Kamis (22/6/2023) sekira pukul 01.30 WIB.

 

Direktur Utama RSCM Jakarta, Lies Dina Liastuti membenarkan kabar meninggalnya Fajri. “Betul (meningga dunia). Kami akan share press releasenya,” ucapnya.

 

 

Nama Muhammad Fajri, pria asal Tangerang ini sempat viral.  Bahkan, evakuasi Muhammad Fajri untuk dibawa ke RSUD Kota Tangerang, dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 

 

Petugas sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi.  Ini karena berat bobotnya yang bisa 4 kali lipat berat badan orang normal.

 

Proses evakuasi memakan waktu sekitar dua jam.  Bahkan petugas terpaksa menggunakan forklift untuk mengeluarkannya.

 

Saat tiba di RSCM, kondisi yang cukup parah.  Sebanyak 14 dokter multidisiplin ikut menangani Fajri.

Adapun 14 dokter itu antara lain Dokter Anestesiologi dan Perawatan Intensif, Respirologi, Psikiatri, Dermatologi Venerologi, Rehabilitasi Medik, dan dokter Gizi Klinik.

 

Lalu, Dokter Endokrin-Metabolik, Gastro-Enterologi, Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam.  Dokter Bedah Digestif, Bedah Vaskuler, Urologi, Neurologi, dan lainnya.

 

 

Fajri merupakan pasien obesitas.  Awalnya ia mendapat perawatan tim medis RSU Kota Tangerang, sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM.

 

 

Warga Jalan Kedaung Kelurahan Larangan Indah, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang itu mengalami sesak nafas dan kesullitan beraktivitas karena timbunan lemak pada tubuhnya.

 

 

Muhammad Fajri mengalami obesitas, sejak mengalami sakit pada kakinya setahun lalu.  Berawal dari kecalakaan.  Ia jatuh sampai berdarah, luka,  urut, lalu sembuh.  Namun, tiba tiba penyakit lainnya muncul.  Pembengkakan terjadi di telapak kaki yang menghitam.

 

 

Kondisi Fajri ini membuat orang tuanya, Riswati terpukul.  Riwati berharap, anak tunggalnnya itu dapat kembali berjalan, dan menafkahi keluarga.  Sebab, Fajri merupakan tulang punggung keluarga. Sedangkaan ayahnya telah meninggal dunia.  “Saya mau berobat enggak punya duit. Bapaknya udah enggak ada. Tinggal saya doang sama dia,” ujar Riwati. (*)

 

 

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News