Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal.
Tugasnya, memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan.
Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air.
Ranting itu pun di patuk dan di bawanya pulang ke kapal.
Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut.
Kabar itu pun di sampaikan kepada seluruh penumpang kapal.
Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh di anggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia.
Kapal Nabi Nuh pun di sebut sebagai kantor berita pertama di dunia.
1. Munculnya Wartawan Pertama
Pada zaman Romawi
Wartawan-wartawan ini terdiri dari budak-budak belian.