Antara kebangsaan dan Ulama Politik
Berbagai opini muncul merespon kondisi kacau balau di beberapa kota saat ini. Kelompok fanatik agama mengatakan, Pilpres Indonesia sebagai upaya menguatkan agama tertentu, atau mereka menyebutnya islamisasi atau kristenisasi birokrasi, bahkan menurutnya ini adalah upaya mengurangi pengaruh dan jumlah umat Beragama .
Kelompok politis mengasumsikan PRESIDEN adalah pertarungan perebutan RI 1 di masa mendatang, ini pertarungan “Grand Syech” Parpol a,b dan D, bahkan G.
Kelompok kajian Timur Tengah mengeluarkan hasil pengamatannya, menurutnya Indonesia akan dijadikan seperti Negara Timur Tengah yang terpecah belah, bertikai antar sesama saudara. Wah, segudang asumsi dari analisis yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara jelas.
Sebenarnya Politik bukan dunia kelam bagi seorang ulama maupun hamba-hamba ‘alim lainnya. Politik bagi para ‘alim dan ulama merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan dan dijadikan washilah menyejahterakan rakyat lewat kepemimpinan.