Benarkah Penggunaan dan Bakar Kemenyan adalah Syirik
Oleh Ust.Yasin
Fenomena pandemi menyisakan beberapa peristiwa unik yang dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Warga Muslim di beberapa daerah Indonesia memiliki tradisi unik dalam rangka menolak wabah atau yang dikenal dengan ritual tolak bala.
Warga di Desa Koto Iman, Kerinci, Jambi misalnya, membakar kemenyan di lima titik dalam dusun mereka disertai dengan mengumandangkan adzan sebagai ikhtiar.
Sementara itu, di Bawean Gresik, para bapak membaca zikir dan shalawat sambil mengelilingi desa mereka. Para kaum wanitanya membakar kemenyan di rumahnya masing-masing agar terbebas dari penyakit di masa pandemi sampai saat ini.
Sering kali kita jumpai pembakaran kemenyan di tempat-tempat tertentu (misalnya makam para wali). Dan juga sering dijumpai pada acara-acara tertentu (seperti doa sedekah bumi) yang dilakukan secara islami dengan menggunakan bahasa Arab.