BeritaKhazanah Islamoku satu

Benarkah Sunah Lebih Menarik Daripada Wajib

×

Benarkah Sunah Lebih Menarik Daripada Wajib

Sebarkan artikel ini

Nafsu harus dikendalikan. Jika tidak, ia bisa menunggangi ibadah kita, kapan pun dan di mana pun. Kalau anda tidak percaya, mari kita cermati fenomena euforia di bulan Ramadhan.

Di hari-hari pertama Ramadhan hampir semua masjid yang penuh dengan jamaah shalat Tarawih. Sejak adzan isya’ dikumandangkan jamaah berbondong-bondong ke masjid lebih awal.

Mereka takut tidak mendapat tempat shalat, padahal shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang tentu nilainya tidak lebih mulia daripada shalat fardlu lima waktu.  Shalat Tarawih dipenuhi oleh jama’ah, tetapi shalat shubuh sebaliknya, sepi jamaah.

Mereka lebih suka shalat di rumah daripada di masjid. Ini kan terbalik. Yang sunnah disambut dengan antusias, sedangkan yang wajib disambut dengan malas.

Mengapa shalat Tarawih itu tampak lebih menyenangkan daripada shalat Shubuh? Saya menduga, karena nafsu kita ikut nimbrung dalam ibadah shalat Tarawih. Mungkin karena ia hanya dilakukan setahun sekali, sehingga nafsu kita mengajak kita menjadi kemaruk mengerjakannya; setelah puas sesaat, kemudian pergi meninggalkannya.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News