Sebab jika mengerjakan amalan hanya karena mengharap rida Allah, maka ia mengerti mana yang harus diutamakan dan mana yang pelengkap. Karena itulah ia justru mengedepankan yang wajib sebelum melengkapi amalannya dengan yang bernilai sunnah.
Ia mengerjakan amalan wajib dan sunnah tidak berfokus pada penilaian dan pujian orang, sebab yang demikian tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ridha Allah.
Yang demikian juga disebutkan dalam kitab Fathul Bari, bahwa siapa yang tersibukkan dengan yang wajib dari yang sunnah dialah orang yang patut diberi udzur.
Sedangkan siapa yang tersibukkan dengan yang sunnah sehingga melalaikan yang wajib, maka dialah orang yang benar-benar tertipu.
Alangkah indahnya jika tetap memprioritaskan yang wajib daripada amalan yang sunnah. Tidak hanya indah, melainkan sikap yang mengutamakan dan tetap menjaga semangat saat mengerjakan amalan wajib adalah satu langkah cerdas agar kita tidak menjadi orang tertipu.