BNPB Tarik Lima Helikopter dari Sumsel, 4 Unit Tertinggal
OKUSATU.id, Sumsel – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menarik lima helicopter dari Provinsi Sumatera Selatan. Dalam menangani kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah), BNPB menerjunkan 9 helikopter.
“Lima helikopter yang ditarik BNPB, empat helikopter masih beroperasi, “ ujar Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman.
Helikopter yang ditarik BNPB adalah helicopter water bombing 3 unit, dan 2 helikopter patroli udara. Sedangkan empat helicopter yang masih tertinggal berupa helicopter water bombing 3 unit, dan helicopter patroli 1 unit.
“Karena sudah masuk penghujan, helicopter mulai ditarik, “ katanya.
Baca juga :
Tenis Meja Peringkat Dua, Dua Kelas Ini Medali Emas Disapu Bersih NPCI OKU
Hujan Petir Bayangi Sumsel Pada Petang Ini, Berikut Prakiraan Cuaca 4-5 November 2025
Selama dua bulan (Oktober – November 2025) lima helicopter yang ditarik BNPB sudah melakukan terbang 100 jam di langit Sumsel.
Kehadiran capung mesin itu, membantu menangani kasus kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan. Dikatakannya, operasional helicopter, akan berakhir Rabu 5 November 2025.
Artinya, ada kemungkinan empat helicopter yang masih tertinggal di Sumsel, akan ditarik BNPB, karena tugasnya sudah berakhir, seiring masuknya penghujan.
“Tapi masih akan memantau kondisi cuaca. Bisa jadi masih disisakan heli water bombing dan partroli, “ terangnya.
Selama di Sumsel 3 helikopter patroli sudah terbang selama 495 jam, sementara helicopter water bombing sudah menyiramkan air sebanyak 21,3 juta liter air.
“Jam terbang helicopter water bombing sangat tinggi yakni 783 jam terbang, “ tandasnya. (13)









