Scroll untuk baca
baturajaSumsel

Bukan Pusaka Berkhodam Saja Yang Dijamas, Benda Seperti Ini Juga Bisa

×

Bukan Pusaka Berkhodam Saja Yang Dijamas, Benda Seperti Ini Juga Bisa

Sebarkan artikel ini

Bukan Pusaka Berkhodam Saja Yang Dijamas, Benda Seperti Ini Juga Bisa

OKU SATU – Jamasan pusaka di lakukan pada malam 1 Muharram, tiap tahun baru Islam. Tak terkecuali pada tahun baru islam 1445 H/2023.

Tradisi yang umumnya mudah di temukan di pulau Jawa, ternyata ada juga di Kabupaten OKU.

Baca juga 1 Muharram Di Selimuti Mitos, Nomor 4 Serius Bikin Merinding

baca juga Jin dan Setan Tidak Takut Garam, Buya Yahya Beri Bocorannya

Paguyuban Macan Sumatera, salah satunya yang menggelar jamasan pusaka.

Paguyuban yang bermarkas di RT 15 Kelurahan Talang Jawa itu, setiap tahun melaksanakan ritual khas tersebut.

baca juga Malam Kesenian di Kelurahan Talang Jawa, Ada Atraksi Debus, Cek Tanggalnya

Rabu, 19 Juli 2023 malam sekitar pukul 21.00 wib, para anggota paguyuban mulai berkumpul di rumah Mbah Wiwin, pengasuh Paguyuban Macan Sumatera.

Di dalam ruang tamu berukuran 3 x 4 meter, sejumlah anggota sedang duduk santai di kursi kayu panjang.

baca juga Berkas Korupsi di Distan OKU Segera Di limpahkan

Mereka berbincang santai, sembari guyon. Dalam sekejap, ruang tamu kontruksi beton sudah di penuhi asap rokok.

Di atas meja kayu, puluhan senjata pusaka di jejer. Di tempatkan berdasarkan jenis serta ukuran.

Baca juga Gotong Royong Danau Ranau, Camat Libatkan Para Pelajar, Targetnya Keren Deh

Pusaka Keris dengan keris, pedang dan mata tombak dalam satu kumpulan.

Kemudian, pusaka kecil seperti akik, keris kecil dan lainnya, di kelompokkan berdasarkan ukurannya.

Benda-benda bertuah itu, akan di bersihkan atau di jamas. Supaya bersih.

baca juga Dua Desa di Semidang Aji Tunggu Transferan BLT DD

“Pembersihannya satu tahun sekali, ” ujar Mbah Wiwin yang berseragam Paguyuban.

Di samping puluhan barang bertuah, satu nampan besar berisi bunga, jeruk purut, jeruk nipis serta air kelapa muda di dalam toples besar.

Barang bertuah itu nantinya akan di bersihkan dengan air kelapa muda di campur jeruk purut, jeruk nipis dan kembang.

baca juga BLT DD Di salurkan, Warga Desa Tubohan Girang

“Pembersihan perlu, agar benda bersih dari korosi. Bersih secara fisik, ” sambung pria berambut gondrong ini.

Bukan Pusaka Berkhodam

Di sisi lain, sambung pria yang kerap menggelung rambut panjangnya itu, jamasan sebagai bentuk Nguri-Nguri Ngabudayan meneruskan budaya jamasan.

baca juga Pedagang “nakal” Kembali Di ubrak-ubrak Satpol PP

“Jadi tidak mesti pusaka berkhodam, pusaka biasa pun harus di bersihkan, ” katanya.

Namun untuk pusaka berkhodam, wajib di jamas, agar khodam di dalam pusaka tidak kabur.

“Biasanya jamasan selain di bulan Suro, di bulan Maulid, ” ungkapnya.

baca juga Centang Biru di Instagram dan Facebook Bisa Di buat di Indonesia, Syaratnya Gampang Banget, Tapi….

Pusaka yang akan di bersihkan di masukkan ke dalam bambu sepanjang 2 meter, dengan ruas bambu yang telah di buang.

Benda-benda tersebut di susun rapi, kemudian di tutup dengan potongan jeruk purut, jeruk nipis serta bunga. Setelah di rendam dengan air kelapa muda.

baca juga Istri Tinggalkan Suami Demi Oknum Pak Kades, Diam-Diam ke Hotel Ternyata Bobo Bareng

Belahan bambu yang sudah berisi benda bertuah, kemudian di diamkan selama dua malam di atas rumah.

“Malam jumat tadi, pusaka baru di ambil, ” tandasnya. (13)

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News