BeritaKhutbah Jumatoku satu

Enam Hari Syawal Menutup Kekurangan di Bulan Ramadhan

×

Enam Hari Syawal Menutup Kekurangan di Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini
INTI BUDAYA LITERASI
Persembahan Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNBARA, PENGURUS NU DAN PENYULUH AGAMA ISLAM OKU

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif mengatakan:

عَلاَمَةُ قَبُوْلِ الطَّاعَةِ أَنْ تُوْصَلَ بِطَاعَةٍ بَعْدَهَا وَ عَلَامَةُ رَدِّهَا أَنْ تُوْصَلَ بِمَعْصِيَةٍ. مَا أَحْسَنَ الْحَسَنَةِ بَعْدَ الْحَسَنَةِ وَأَقْبَحَ السَّيِّئَةِ بَعْدَ الْحَسَنَةِ

Artinya: Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya.

Betapa mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Selain menjadi tanda-tanda diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan, puasa Syawal juga bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan selama bulan mulia tersebut.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif, bahwa puasa Syawal memiliki banyak faedah, di antaranya adalah akan menjadi penyempurna puasa Ramadhan, sehingga nilai pahalanya bisa setara dengan puasa setahun. Puasa Syawal juga bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan puasa selama Ramadhan.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News