Hadiri Wisuda SD Islam Al Azhar, Begini Cerita Ketua DPRD OKU H Marjito Bachri
OKU SATU – Ketua DPRD OKU Ir.H.Marjito Bachri menyampaikan terimakasih kepada pihak SD Islam Al Azhar 70 Baturaja yang mengundang dan memberikan kesempatan kata sambutan kepada ketua DPRD.
“Hal ini sangat mengharukan dan membahagiakan melihat anak anak didik SD Islam Alzhar sudah ada yang khatam Juz 30 dan juz 29, ” ujarnya.
Kehadirannya ke sekolah tersebut, kata dia, seolah bernostalgia. Karena mengingatkannya semasa beliau menjadi wali murid di SD Islam Al azhar dan SMP Islam Alzhar 19 Sentra Primer di depan Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
“Ketiga putra saya semua alumnus A Azhar dari TK -SD- SMP, ” terangnya.
Marjito Bachri sangat bangga dengan kwalitas lulusan SD SMP Al Azhar, semua anak didik bisa membaca AL Quran dan khatam juz 29 dan Juz 30.
Hal ini dirasakannya saat sholat berjamaah di rumah, ketika covid 19 melanda di 2020. Ketika itu di hari ketiga bulan ramadhan, anak pertamanya menjadi imam sholat Isya dan Tarawih.
Ia mengaku sangat takjub, bangga dan terharu ternyata ananda Ghozi Akbar membaca surat surat yang panjang seperti surat Ar Rahman dan surat AnNaba.
“Keharuan itu tak berhenti, pada malam selanjutnya dilanjutkan putra kedua ananda Ghalib Akbar memimpin shalat Isyak dan taraweh ternyata sama merdu, ” ungkapnya.
Karena inilah, kebanggaannya itu ia sampaikan kepada wali murid, bahwa sekolah di sini sangat beruntung. Karena
Untuk itu ketua DPRD Ir.H.Marjito Bachri dengan bangga menyampaikan kepada semua wali murid, bahwa sangat beruntung jika mendapatkan putra dan putri yang mampu membaca Al Qur’an dan memimpin sholat.
“Mari kita sekolahkan anak anak kita di sekolah berbasis Islam. Karena ini adalah modal dasar bagi anak anak kita kedepan ,dimana anak anak kita adalah sebuah investasi kita kedepan, ” ajaknya.
Dengan membekali anak pengetahuan ilmu agama yang cukup, kita harapkan generasi-generasi kita kedepan bisa mampu menjawab tantangan-tantangan persoalan hidup di tengah- tengah masyarakat.
Menjawab semua persoalan persoalan dengan IPTEK dan pendekatan pemahaman keIslaman.
“Tentunya kedepan akan lahir pemimpin pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan pendekatan nilai nilai kebajikan sesuai tuntunan Islam, ” tandasnya.(15)