OKUSATU.id – Ikhlas, atau ketulusan hati adalah kunci kebahagiaan dalam mengarungi kehidupan.
Ikhlas berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.
Dengan ikhlas, seseorang dapat merasakan ketenangan dan kedamaian hati, serta terhindar dari rasa kecewa dan sakit hati akibat ekspektasi yang tidak terpenuhi.
Inilah cuplikan tausiah yang disampaikan oleh Ust Muhammad Teguh dihadapan pegawai kantor Kecamatan Baturaja Timur, dalam safari dakwah MUI OKU di kantor kecamatan Baturaja Timur, Selasa, 15 Juli 2025.
Baca juga :
Safari dakwah MUI OKU diikuti lurah, kades dan pegawai di kecamatan tersebut.
Ada beberapa poin yang menjelaskan mengapa ikhlas dianggap sebagai kunci kebahagiaan,
Pertama, menerima ketetapan Allah,
terhindar dari kekecewaan, mendapatkan ketenangan hati, mendapatkan kebahagiaan sejati.
Kebahagiaan yang sejati berasal dari rasa syukur dan ketenangan hati, yang bisa didapatkan melalui sikap ikhlas.
“Ikhlas membantu menenangkan hati dan pikiran karena tidak ada beban untuk mencari perhatian atau pengakuan dari orang lain, ” ucapnya.
Baca juga :
Karyawan Tambang Lenyap di Tengah Hutan, Ditemukan Sudah Linglung
Ketua MUI OKU Rokhmat Subeki, mengatakan, ulama dan umara harus bersinergi dalam membina umat.
Dimana , masih katanya, membina umat bukan hanya tanggung jawab ulama semata, tapi, umaro atau pemerintah juga punya tanggung jawab untuk hal itu.
“Jika ulama dan umara bersatu umat akan damai dan tentram, ” ucapnya.
Dilanjutkan Rokhmat, Safari dakwah yang dilakukan di OPD, sekolah dan perguruan tinggi di Baturaja merupakan salah satu bagian dari tugas MUI OKU dalam membina umat.
“Bakar ban dan orasi di jalanan itu bukan dari tugas MUI, MUI punya cara sendiri dalam berdakwah, ” tandasnya.
Baca juga :
Gagal Cek Gudang PT BPR, Segera Cek Pasar, Disdagprin : Terbukti Melanggar Rekomendasi Sanksi
Camat Baturaja Timur , Khairuddin Albar mengucapkan terima kasih kepada MUI OKU yang sudah memilih kecamatan Baturaja Timur sebagai tempat dalam safari dakwah.
“Selain jasmani dan rohani juga perlu diberikan asupan ilmu keagamaan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayanan masyarakat”tandasnya(15).