Beberapa produk UMKM yang dikembangkan di antaranya adalah Kelompok Tani Madu Sinergi yang menghasilkan madu Arisi ramah lingkungan dan Sahabat Farm yang mengolah limbah organik menjadi maggot dan pakan ternak berkualitas.
Produk alami lainnya, seperti Teh Rosela Lidah Buaya dari Kelompok Wanita Tani Kemuning, serta Pempek Ubi, Surabi Durian, dan tembikar dari UMKM binaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Depati Amir, turut mendukung ekonomi lokal berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto, bersama tim manajemen mengunjungi IT Pangkal Balam untuk meninjau langsung implementasi program TJSL ini.
Kunjungan tersebut menegaskan komitmen Pertamina terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan sinergi antara korporasi, masyarakat, serta lingkungan.
“Melalui program TJSL di Hutan Kota Tua Tunu, Pertamina berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan. Setiap langkah yang kami ambil mencerminkan prinsip perlindungan alam dan kesejahteraan masyarakat. Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif, menciptakan masa depan hijau yang mandiri dan berdaya bagi masyarakat Pangkalpinang,” ungkap Erwin.