Ketua GNPF OKU: Baturaja Mulai Dicap Kota Maksiat
Baturaja – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Alihkan Ibrahim, menyoroti maraknya bisnis hiburan malam di Kota Baturaja.
Ia menyebut, citra Baturaja di mata masyarakat luar semakin identik dengan hal-hal negatif.
Menurutnya, perkembangan usaha hiburan malam yang terus tumbuh seolah menjadikan Baturaja sebagai “lahan subur” bagi praktik maksiat. Kondisi ini, kata Alihkan, bukan hanya merusak citra daerah, tetapi juga mengancam moral generasi muda.
BACA JUGA Polemik Bantuan Rp30 Juta untuk Kolam Desa Makarti Tama
“Baturaja ini dulunya dikenal sebagai kota yang religius, tapi sekarang lebih dikenal dengan hiburan malamnya. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Alihkan, Rabu (13/8/2025).
Ia menegaskan, pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus segera bertindak tegas.
Langkah pengawasan dan penertiban dinilai penting untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh buruk lingkungan.
BACA JUGA PMD Tuduh BPD OKU Hambat Pencairan Siltap, FK BPD Tersinggung
Alihkan juga mengajak masyarakat OKU, khususnya para tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk bersatu menolak aktivitas yang bertentangan dengan norma agama dan nilai budaya lokal.
“Kalau dibiarkan, generasi kita akan rusak sebelum waktunya,” tegasnya. *











