Pada kesempatan yang sama, FT Manager Jambi, Agung Surendro, menilai program ini strategis untuk mendorong pengelolaan sampah berbasis komunitas.
“Pengolahan pupuk kompos memiliki dua manfaat strategis, yakni pengurangan limbah organik dan pengembangan peluang ekonomi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pupuk ini untuk kebutuhan pertanian maupun sebagai produk komersial,” ungkapnya.
Selain itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs).
“Dengan pendekatan yang mencakup edukasi, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan, Pertamina terus berperan aktif dalam mendukung agenda pembangunan hijau di Indonesia. Program ini selaras dengan SDGs poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan poin 15 (Ekosistem Daratan). Melalui pengelolaan sampah organik, kami tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan ekosistem keberlanjutan yang mendukung ekonomi lokal,” tergas Nikho. (Ril)