Rontok Harga Karet, Petani Ngelus Dado
Lubuk Raja – Harga Getah karet yang di jual petani, sangat tidak bersahabat.
Pasalnya, saat penjualan terakhir pekan lalu, harga getah yang berusia 14 hari rontok.
Biasanya, Rp 14 300 per kilogram, namun saat nimbang terakhir, komoditas itu hanya dì hargai Rp 14.000 per kilogram.
“Dì hargai Rp 14 ribu per kilogram, ” ujar Eko warga Desa Baturaden Kecamatan Lubuk Raja, OKU.
Baca juga :
Pedagang Kue Bertebaran, Praktis No Repot-repot
Truk Mundur Sosor Tiga Mobil, Dua Terkapar dì Jalan, Satu Unit Sedan Mental
Petani sangat berharap harga karet normal atau stabil. Namun, petani harus menelan pil pahit itu.
“Boro-boro naik, stabil aja nggak, malah rontok harga karet, ” tambah Sap.
Sementara untuk harga karet seminggu Rp 13 ribu per kilogram.
“Terpaksa nimbang satu mingguan, karena kalau mau nimbang yang dua mingguan, bisa sudah lebaran, ” ungkapnya.
Senada di ungkap petani di Desa Lubuk Banjar Kecamatan Lubuk Raja, Mukri.
Kepada okusatu.id ia mengaku harga getah karet dì tempatnya Rp 13.800 per kilogram.
“Turun itu harganya dari Rp 14.300 per kilogram, ” ujarnya.
Baca juga :
Sopir Bus dan Sopir Triton Smackdown dì Tengah Jalan
Rahmat Kecewa, Istri Selingkuh, Warung Bakso Dibakar
Fenomena Turun Harga Hal Wajar
Menyikapi turunnya harga jual, ia menyebut perubahan harga sudah biasa.
Baik menjelang hari raya maupun tahun baru nasional.
“Gak heran, kalau mau lebaran harga biasanya anjlok. Alhamdulillah, harga turun tidak terlalu parah, ” tandasnya.
Sebelumnya tren harga getah karet dì Kecamatan Lubuk Raja sangat bagus.
Setiap penimbangan hasil kebun dua Minggu sekali, harga jual perlahan naik.
Hal ini memberi angin segar kepada petani, yang cukup lama di hajar dengan harga murah. (13)