Kontesk ayat itu, menurut dia, ulama adalah orang yang tahu tentang hukum-hukum umum. Misalnya Albert Einstein, itu ulama ya dari segi lughat (bahasa).
“Sekarang di Indonesia, baru bisa tabligh saja, disebut ulama. Siapa yang memberikan label ulama itu,” lanjutnya.
“Menurut Ali bin Abi Thalib, orang yang dikatakan ‘alim ulama’ adalah orang yang mengamalkan (memakainya/mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari) ilmunya.
Kalau tidak mengamalkan (memakainya/mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari) berarti bukan ulama.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ulama Bani Israil, di dalam Al-Qur’an menggunakan ungkapan ulil ilmi. Di kalangan mereka, ulama disebut al-ahbar, artinya para cendekiawan. Itu dari kata alhibr, tinta.
Orang alim di kalangan mereka tiada lain pekerjaannya adalah menulis, menulis, dan menulis, jadi alhibr. Ada ulil ilmi, ada ulin nuha, orang yang mempunyai akal, ulil abshar, itu masuk dalam jaringan ulama. Di kalangan, orang Islam, ulama adalah orang alim di dalam agama.