Jadi hikmah ini (Sawa-biqul himam) mengandung arti menentramkan hati murid dari keinginannya yang sangat.
SAWAA-BIQUL HIMAM (keinginan yang kuat): apabila keluar dari orang-orang sholih/walinya Alloh itu disebut: Karomah.
Apabila keluar dari orang fasiq disebut istidroj/ penghinaan dari Alloh.
Firman Allah subhanahu wata’ala : “Dan tidaklah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Alloh Tuhan yang mengatur alam semesta.” [At-Takwir 29].
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ ٣٠
wa mâ tasyâ’ûna illâ ay yasyâ’allâh, innallâha kâna ‘alîman ḫakîmâ
Kamu tidak menghendaki (sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Maksutnya dari uraian diatas adalah kebanggaan yang salah jika merasa hasil upaya adalah buah dari upaya maksimalnya, juga salah kalau kita kemudian sedekit melemah saat hasil kurang sesuai dengan upaya kita. Semoga bisa bermanfaat. (*)