Sumsel – Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di Sumatera Selatan mengintai setengah dari jumlah kabupaten / kota di provinsi ini.
BPBD Sumsel menyebut, ada 12 kabupaten / kota yang tergolong rawan kasus yang kerap muncul di musim kemarau.
12 Kabupaten kota yang berpotensi antara lain : Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU Timur, OKU, OKU Selatan, Lahat, Pali, Muara Enim, Ogan Ilir, OKI, Musi Banyuasin, dan Banyuasin.
Nah, dari 12 kabupaten kota ini, beberapa diantaranya sudah muncul kasus Karhutlah. Namun, BPBD Sumsel belum menetapkan status.
Sebab, untuk menaikan status, BPBD memerlukan tiga kabupaten / kota di Sumsel yang usul untuk penetapan status.
“Tinggal tunggu dua daerah menetapkan, status baru bisa di naikkan oleh provinsi, “ ujar Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman.
Di jelaskannya, di Sumsel sudah ada satu kabupaten yang menggelar apel siaga. Yakni, Ogan Ilir. Karena sudah ada tiga kasus Karhutlah.
“Ogan Ilir tinggal tanda tangan Bupatinya, sama seperti Muba dan Banyuasin, “ terangnya.
Baca juga : PJU di Lubuk Raja Hanya jadi Pajangan
Menaker Tegas ! Perusahaan Dilarang Tahan Ijazah Karyawan, Kecuali ……
Lahan Gambut jadi Perhatian
BPBD Sumsel menyebut, daerah yang memiliki lahan gambut jadi prioritas perhatian. Karena, daerah tersebut sangat rawan dengan kasus Karhutlah.
BPBD menjelaskan, ada enam kawasan yang memiliki lahan gambut. Antara lain : Ogan Ili, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Pali.
Baca juga : Masuk Lewat Atap, Keluar Lewat Penjara! Tertangkap di Martapura
“Ayahku Sendiri yang Melakukannya” — Remaja di OKU Selatan Hamil 14 Minggu
Siaga Helikopter dan OMC
Mengantisipasi kasus tersebut, BPBD Sumsel mengusulkan 10 unit helicopter.
Terdiri dari 8 unit helikkopter water bombing, dan 2 helikoptr patroli. Namun, jumlah kendaraan tersebut kemungkinan akan di tambah, melihat situasi di lapangan.
Selain usulan helicopter, BPBD juga mengusulkan Operasi modifikasi cuaca (OMC).
“Rencananya akhir Juni, “ tandasnya. (13)








