Tak hanya legenda terbentuknya danu ranau. Cerita mengenai Danau Ranau tidak bisa di pisahkan dari legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.
Karena di yakini di tepi Danau Ranau inilah kedua tokoh sakti itu di makamkan.
Terdapat dua buah batu besar. Satu batu telungkup di yakini sebagai makam Si Pahit Lidah dan satu batu berdiri sebagai makam Si Mata Empat. Makam keduanya terletak di kebun warga Sukabanjar bernama Maimunah.
Si Pahit Lidah atau Serunting Sakti dan Si Mata Empat adalah dua pendekar yang menjadi legenda terkenal bagi masyarakat di kawasan Ogan Komering Ulu Selatan.
baca juga “Cerita Legenda Danau Ranau, Pertarungan Pemuda Sakti dengan Sepasang Naga
Baik Si Pahit Lidah maupun Si Mata Empat, keduanya merasa paling hebat di antara keduanya.
Si Mata Empat pun menantang Si Pahit Lidah karena ia mengetahui kelemahan Si Serunting yaitu mempan dengan batang Bambu Kuning yang telah jadi jemuran (dalam bahasa daerah setempat disebut ” Bemban Aur Kuning”).