Penenang Hati
Khotib : Ust. Ahmad Yasin S.H.I.,M.Pd.
– Dosen Pendidikan Agama Islam Unbara
– Pengurus NU, dan Penyuluh Agama Islam.
KHUTBAH 1.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَهُ الْحَمْدُ كُلُّهُ وَ لَهُ الْمُلْكُ كُلُّهُ وَ بِيَدِهِ الْخَيْرُ كُلُّهُ وَ إِلَيْهِ يَرْجِعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ فِيْ ذَاتِهِ وَ أَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَخْلُوْقَاتِهِ أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الْمُقْتَدِيْنَ بِهِ فِيْ كُلِّ حَالَاتِهِ. أما بعد
فَيَا عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَالزَّادِ التَّقْوَى فَقَالَ اللهُ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ : ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
Jemaah Jumat Yang Dirahmati Allah.
Tidak henti-hentinya, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Dengan sekuat mungkin menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi tiap-tiap larangannya, karena dengan takwalah yang akan membuat hidup kita benar-benar bermanfaat yang sejati.
Takwa yang akan membawa kita menempuh kehidupan dunia ini dengan sikap-sikap hidup yang bermanfaat kelak di akhirat nanti.
Takwa yang akan menuntun kita menjalani hidup yang penuh ketidakpastian ini. Dengan takwa pula kita akan bisa memilih mana amal yang sifatnya hanya sementara dan mana yang sifatnya abadi.
Allah SWT berfirman:
مَا عِندَكُمۡ يَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٖۗ وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Artinya: “Apa yang dari sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An-Nahl: 96)
Jemaah Jumat Yang Dirahmati Allah.
Dikehidupan ini, kita tentu tidak henti-hentinya beraktifitas baik itu untuk bertahan hidup, membantu orang lain, atau sekadar menyenangkan diri.
Sudah pasti berbagai aktifitas yang kita jalani itu, tidak semuanya membuat perasaan kita bahagia karena sering kali yang terjadi justeru tidak sesuai yang kita inginkan.
Sehingga dari itu akan muncul perasaan-perasaan yang tidak membahagiakan bagi kita yang pada akhirnya akan membuat kita resah, tidak tenang, menyesal, marah atau pun semacamnya.
Jika mengacu pada akal pikiran yang jujur tentu saja hal yang paling bermanfaat kita lakukan disaat perasaan-perasaan tadi menimpa kita adalah bersabar dan merenung penyebabnya.
Dan sungguh Allah SWT telah menyiapkan pahala setimpal bagi hamba-hambanya yang mau bersabar sebagaimana ayat di atas.
Juga kita dianjurkan berzikir agar hati menjadi tenang.
Allah SWT berfirman:
أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
Artinya: “Ingatlah, dengan berzikir kepada Allah dapat meneteramkan hati” (QS. Ar-Ra’du: 28)
Jemaah Jumat Yang Dirahmati Allah..
Berdzikir merupakan diantara ibadah yang ringan untuk dilakukan, bukan saja karena hanya dengan lisan atau hati belaka, melainkan karena dengan mudah pula zikir bisa dirangkap bersama berbagai kegiatan lainnya semisal: menyapu, memasak, saat berkendara, terjebak macet, coffebreak, mengantri potong rambut, mengantri di kasir, menunggu ban motor yang sedang ditambal, menanti bus angkutan, menunggu istri yang sedang belanja atau pun hal-hal lainnya yang sehari-hari dilakukan.
Namun dari itu, berzikir memiliki nilai keistimewaan yang tinggi dihadapan Allah SWT.
Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:
أَكْثِرُوْا ذِكْرَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى كُلِّ حَالٍ فَإِنَّهُ لَيْسَ عَمَلٌ أَحَبُّ إِلَى اللهِ وَ لَا أَنْجَى لِعَبْدٍ مِنْ ُكلِّ سَيِّئَةٍ فِي الدُّنْيَا وَ الْأَخِرَةِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ
Artinya: “Perbanyaklah berzikir kepada Allah yang maha luhur lagi agung dalam berbagai keadaan. Karena tidak ada perbuatan yang lebih dicintai Allah dan lebih menyelamatkan seorang hamba dari keburukan dunia dan akhirat melebihi berzikir kepada Allah” (HR. Ibnu Sorsori).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.