Megenai kesehatan, dari perspektif Islam, dibagi dalam dua aspek. Yakni terhadap kesehatan jiwa/hati dan terhadap kesehatan fisik. Kesehatan jiwa dan fisik, dari perspektif Islam, tidak dikotomis.
Antara jiwa dan jasad saling terkait. Imam al-Ghazālī, mengatakan bahwa hubungannya seperti kuda dan penunggang kuda. Adapun jiwa adalah penunggang kudanya. al-Ghazālī, Mizān al-‘Amal, (Beirut: Dār al-Ma‘rifah 1964), hlm 338.
Ini relevan dengan sebuah Hadits yang berisi tentang adanya segumpal darah (hati/khalbun) dalam diri manusia. Jika ia sehat maka, yang lainnya (jasad) juga akan sehat.
Konsep ini berimplikasi terhadap konsep penyakit. Bahwa penyakit dalam Islam, memiliki dua jenis, yakni penyakit hati/jiwa dan penyakit fisik/jasmani dan keduanya saling terkait.
Hal-hal ini kerap disampaikan oleh penulis-penulis tema Tazkiyatun Nafs seperti Ibnu Qayim al-Jauziyah. Sesuai dengan jani ALLoh diatas maka metode pengobatan keduanya memiliki ahli masing-masing sesuai bidangnya. U