Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah” (al-A’raf/7: 179)
Syubhat dan syahwat dapat dihilangkan dengan belajar ilmu agama dengan bimbingan Ulama yang memahami al-Qur’an dengan benar.
Karena itulah, al-Qur’an disebut juga sebagai obat penawar (asy-Syifā’):
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS: Al-Isrā’: 82)
Hubungan ketenangan jiwa dan jasad ini adalah jika hati atau jiwa sehat maka akan memberikan ketenangan yang akan mempengaruhi kondisi fisik seorang.
Sebagaimana yang ditemukan dalam penelitian yang menyebutkan salah satu penyebab sakit adalah stress atau banyak pikiran yang menyebabkan jiwa tidak tenang.