Artinya, Nabi Muhammad SAW ingin membangun dan mewujudkan perdaban dunia melalui makna kota Madinah, dengan kreatifitas peradaban
masyarakatnya dan nilai-nilai Islam melalui petunjuk Ilahi.
Dengan demikian, secara
alamiah agama mempunyai kemampuan untuk melahirkan peradaban (madinah atau tamaddun).
Berarti agama dan peradaban dua sisi mata uang yang tidak bisa di pisahkan,
berdampingan dan bersamaan.
Walaupun banyak orang menyangsikan bahwa agama
Dan peradaban adalah berbeda, mereka mencoba membuat distingsi (pembedaan), dengan konklusi, agama di satu sisi dengan peradaban di sisi yang lain.
Misalnya di katakan, Agama adalah wahyu Tuhan, sedangkan peradaban adalah inovasi manusia.
Pembedaan semacam ini sesungguhnya hanya ada dalam wacana dan verbalisme belaka, dan tidak pernah ada dalam kenyataan hidup manusia.
(Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawwar, MA, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA, dan Dr. Achmad Mubarok, MA,
dalam buku Agenda Generasi Intelektual: Ikhtiar Membangun Masyarakat Madani: 2003)