Ibarat listrik rumahan yang disambungkan langsung ke saluran bertegangan tinggi, seseorang yang belajar agama tanpa perantara guru, bisa konslet.
Menurut Mahbub Zaki, wasekjen PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW), dalam mempelajari agama seseorang memerlukan perantara guru. Lebih tegas lagi, guru itu haruslah memiliki pemahaman yang mumpuni dan silsilah keilmuan yang jelas rujukannya.
“Diriwayatkan dalam hadits bahwa sanad itu sebagian dari agama. Maka, tanpa wasilah, tanpa perantara guru yang sanadnya jelas, belajar langsung dari Al-Qur’an dan Hadist itu seperti listrik di rumah kita yang disambungkan langsung ke Sutet. Listrik konslet dan rumah kita bisa terbakar,” terang.
Mahbub Zaki yang akrab disapa Gus Boby. Dikatakan Gus Boby, sanad dalam belajar agama itu penting. Tanpa silsilah dan rujukan keilmuan yang jelas, siapa pun bisa mengajarkan sesuka hati.