Jamaah Jumat rahimakumullah
Muhasabah diri adalah perintah agama. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Sayyidina Umar bin Khattab. Ia pernah berkata:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا
Artinya, “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab).
Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Sayyidina Umar menyerukan kepada kita agar kerap mengevaluasi diri. Ini penting, di samping sebagai pemicu agar tindakan kita selalu sesuai dengan rel kehidupan yang ditetapkan agama, juga memastikan prilaku-prilaku tercela yang kadung kita kerjakan tidak terulang kembali di kemudian hari.