Scroll untuk baca
baturajaHeadlineSumsel

Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Muara “Riska”

×

Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Muara “Riska”

Sebarkan artikel ini
buaya riska

Buaya Riska… Kisah persahabatan manusia dan binatang buas bak di dongeng dongeng real terjadi.

Seorang pria asal Bontang, Kalimantan Timur berteman dekat dengan seekor buaya muara.  Bahkan kedekatan mereka seperti bapak dan anak.

Sang buaya selalu manja dengan pak Ambo.

Video-video kebersamaan mereka sering di unggah di chanel youtube fitriyani RISKA, yang kini telah memiliki 1,1 juta subscriber.

 

Pak Ambo memberi nama sang buaya betina  itu Putri Riska.

Hubungan keduanya seperti bapak dan anak.  Dari vidoe youtube pak ambo, fitriyani RISKA, selalu memberi makan riska dari atas perahu tanpa ada rasa takut.

Bahkan biasanya Pak Ambo selalu mencium riska begitu sang buaya sudah kenyang, tau tidak mau makan lagi.

“Riska manja.  Kalau sudah selesai makan saya biasa menciumnya dan membelainya,” kata Pak Ambo.

Tak hanya itu, terkadang sang buaya selalu menyelamatkan Pak Ambo ketika ada buaya lain mendekat.

“Kalau buaya lain mendekat, Riska selalu mengejar, agar mereka menjauh dari saya,” ucapnya.

Kedekatan dan kebersamaan itu membuat Ambo mengganggap Riska seperti anak sendiri. Kapal miliknya pun di beri nama Riska.

Ambo menceritakan awal pertemuannya dengan Buaya Riska.

“Kami pertama kali bertemu di sungai.,” tegasnya.

Buaya Riska Selalu Mendekat

Ambo menceritakan, awal pertemuan mereka sekitar 17 tahun lalu. Saat itu, is bersama dua temannya hendak memancing di muara, tak jauh dari area pabrik pupuk.

Tiba-tiba muncul seekor buaya berukuran sekitar setengah meter mendekati perahunya.

 

Karena takut, Ambo dan temannya menghindari reptil ini dengan menjauh dan menjaga jarak.

Namun buaya itu terus menerus mengikuti pergerakan perahu Ambo.

Peristiwa ini terus berulang setiap Ambo ke muara.

Si buaya terus mendatangi Ambo, seolah memberi sinyal ingin berteman.

 

Untuk menghilangkan penasarannya, akhirnya Ambo memberanikan diri berenang di muara.

Tak lama, buaya itu muncul mendekatinya.  Ia was-was.  Dan meminta buaya mundur.

Uniknya, sang buaya menuruti perintah Ambo. Dari sinilah persahabatan manusia dan buaya mulai terjalin.

 

“Kadang dia mencium lutut saya ketika berenang” ucapnya sambil tersenyum sembari memandangi muara yang terletak persis depan rumahnya.

Sejak itu, Ambo merawat buaya yang di beri nama Putri Riska itu. Ia rutin memberinya makan.

Terkadang juga Ambo tidak menyadari kedatangan hewan yang bisa hidup di darat dan di air ini.

 

Sebab Riska terkadang muncul pagi, siang, bahkan larut malam saat sedang lapar. Jika datang Riska menyibakkan ekornya ke perahu ataupun air.

 

Ambo mengaku sering rindu dengan Riska. Ketika sang buaya terlalu kenyang, ia tak muncul-muncul. Terkadang seminggu sampai dua minggu menghilang.

Ambo kadang memimpikan Riska, lantas pergi mencarinya.

 

Kedekatan Pak Ambo dan Riska ini cukup viral.  Ia sering membawa tamu yang penasaran bertemu dengan riska.

Bahkan Panji Petualang pun pernah bekunjung ke Bontag dan penasaran dengan buaya Riska. (*)

 

 

 

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News