BeritaKhutbah Jumatoku satu

Menjelang Idul Adha

×

Menjelang Idul Adha

Sebarkan artikel ini
Ust.Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. Dosen Pendidikan Agama Islam UNBARA, Penyuluh Agama Islam dan Pengurus NU Kab. OKU

Keempat, sebaiknya tidak makan sebelum Shalat Idul Adha.

Dalam rangka menyambut Idul Adha sampai sampai nabi tidak makan pagi duluan sehingga shalat dalam kondisi perut belum terisi.

Hal ini juga merupakan penghargaan kepada Idul Adha dan juga lantaran akan adanya daging sembelihan daging kurban setelah shalat id.
Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat id pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat id baru beliau menyantap hasil kurbannya.’’ (HR Ahmad 5: 352).

Kelima, melaksanakan Shalat Idul Adha
Dalam Mazhab Imam Abu Hanifah rahimahullah dan riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah, diwajibkan kepada seluruh orang Islam untuk melaksanakan shalat id, dan orang yang meninggalkannya tanpa ada udzur, maka berdosa.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر.
’’Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.” (QS Al-Kautsar/108: 1-2)
Sedangkan menurut Mazhab Syafi’I, Shalat Idul Adha bukan merupakan kewajiban, akan tetapi merupakan ibadah sunnah. Rasulullah bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى المُصَلَّى، فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ
’’Rasûlulâh shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berangkat pada hari ‘Îdul Fitri dan Adha ke mushala. Beliau memulai dengan shalat.’’  (HR Muttafaqun ‘Alaihi).

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News