BeritaKhutbah Jumatoku satu

Mulia, Ketakwaanlah Penentunya

×

Mulia, Ketakwaanlah Penentunya

Sebarkan artikel ini
INTI BUDAYA LITERASI
Persembahan Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNBARA, PENGURUS NU DAN PENYULUH AGAMA ISLAM OKU

Dalam Tafsir Kementerian Agama RI disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemooh, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.

Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.

Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan.

Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Tidak ada manusia yang bisa meminta untuk dilahirkan dari orang tua mana. Semua itu adalah kehendak Allah swt yang telah menentukan nasib dan anugerah terbaik-Nya kepada setiap individu.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News