Dalam Tafsir Kementerian Agama RI disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemooh, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.
Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan.
Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Tidak ada manusia yang bisa meminta untuk dilahirkan dari orang tua mana. Semua itu adalah kehendak Allah swt yang telah menentukan nasib dan anugerah terbaik-Nya kepada setiap individu.