Scroll untuk baca
baturajaHeadlineSumselWisata

Napak Tilas Jejak Pengasingan Sukarno-Hatta di Pulau Bangka

×

Napak Tilas Jejak Pengasingan Sukarno-Hatta di Pulau Bangka

Sebarkan artikel ini
Sukarno Hatta
Pasanggrahan menumbing lokasi pengasingan Sukarno-Hatta di Muntok Bangka Barat

Napak Tilas Jejak Pengasingan Sukarno-Hatta di Pulau Bangka

Agustus menjadi bulan bersejarah dan istimewa. Pada bulan ini, dua tokoh pahlawan memproklamirkan kemerdekaan atas nama bangsa. Soekarno – Hatta, adalah sosok yang tak lekang oleh sejarah.

Namun dalam mempertahankan kemerdekaan RI, banyak rintangan dan hambatan yang di alami para tokoh pendiri bangsa. Salah satunya, mereka harus di asingkan oleh penjajah.
Salah satu tempat pengasingan proklamator RI Sukarno-Hatta adalah di Pulau Bangka.

Mobil Ford dengan nomor polisi BN 10 menjadi salah satu peninggalan yang terjaga di Pesenggarahan Menumbing.
Mobil yang penuh history ini adalah kendaraan sang proklamator Kemerdekaan Indonesia Ir Soekarno dan M Hatta saat di asingkan ke Pulau Bangka di masa revolusi kemerdekaan pasca agresi militer belanda 2 tahun 1948.

Baca juga : Sambut HUT RI, PMI Bakal Gelar Donor Darah di Kecamatan Peninjauan
Soekarno menempati Pesenggarahan Menumbing Muntok di Kabupaten Bangka Barat.
Soekarno di asingkan sebagai tahanan politik Belanda Bersama Tokoh proklamaor lainnya M. Hatta. Ada juga Agus Salim (Menteri Luar Negeri) Sutan Sjahrir (Mantan Perdana menteri) dan tokoh lainnya.

Jadi wisata sejarah di Muntok

Pesanggrahan Menumbing kini menjadi objek wisata sejarah di Muntok.
Pesanggrahan Menumbing berada di bukit Menumbing dengan ketinggian 445 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian 445 meter udara di sekitar menumbing sangat sejuk.

Bangunan Pesanggrahan Menumbing terlihat seperti benteng dan memiliki beberapa lantai. bangunan tersebut di era Belanda merupakan hotel bernama Berghotel.

Awalnya, Soekarno menghuni Pesanggrahan Menumbing, kemudian ia bersama Agus Salim di pindahkan ke Wisma Ranggam yang berada di pusat kota Muntok Bangka Barat, dengan alasan Kesehatan.

Belanda sengaja memisahkan pendiri bangsa agar mereka tidak membangun kekuatan selama berada di pengasingan. Namun karena desakan publik Tanah Air yang kian besar dan adanya dukungan dunia internasional, para pendiri bangsa akhirnya berkumpul di pengasingan Bangka Barat.

Wilayah Bangka Barat di pilih Belanda karena adanya industri timah yang sudah maju ketika itu. Bangka Barat juga menjadi salah satu basis kekuatan Belanda dengan adanya lapangan terbang dan pelabuhan laut di Muntok.

Menariknya, saat baru sehari berada di pesanggarahan Menumbing, Bung Karno mengirim surat pada istrinya Fatmawati.
Dalam surat itu, Bung Karno ingin meminta pendapat istrinya terkait postur tubuhnya setelah berada di pengasingan. Sebuah foto di lampirkan Bung Karno dalam surat itu.

“Fat, ini adalah gambar Mas pada waktu sehari di Muntok. Kurus ataukah gemuk?, Mas. Soekarno,” kata Bung Karno dalam surat tulis tangan. Kini surat tersebut masih terpajang di pesanggrahan Menumbing.

Sukarno-Hatta

Mobil Ford BN 10

Mobil Ford itu merupakan mobil operasional milik Banka Tin Winning. Belanda membawa rombongan Bung Hatta dengan pengamanan khusus.

Di Muntok, mobil Ford BN 10 itu menjadi kendaraan Sukarno-Hatta untuk beraktivitas .

Mobil di gunakan Bung Hatta untuk pergi beribadah ke masjid dan juga bertemu Soekarno di Wisma Ranggam.
Selama di asingkan, sang proklamator Sukarno-Hatta menggunakan mobil BN-10 yang masih terjaga apik di Pesanggrahan Menumbing.

BN-10 adalah mobil tipe Ford Deluxe 8 warna hitam. Kondisinya masih asli dan lengkap. Jok depan dan belakangnya di lapisi kulit warna hitam.

“Ini mobil pernah di gunakan Bung Karno dan Bung Hatta. Ada 3 supir yang pernah bertugas,” tutur Erwin, pemandu rombongan wartawan saat mengunjungi Pesanggrahan Menumbing beberapa waktu lalu. (*)

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News