Keindahan tak hanya dimiliki agama, ia bisa lahir dari mana saja, termasuk sepak bola. Jadi, sepak bola bisa juga dikatakan seni.
Keempat, bahasa universal.
Sepak bola menjadi bahasa universal yang bisa menyatukan. Hal ini mengingat sepak bola tidak melihat dari Suku, Agama dan Ras (SARA), melainkan amalnya, perbuatannya, penampilannya, kontribusinya dan spiritnya.
Bukan dari agamanya, sukunya apalagi kegantengannya. Kita melihat bagaimana ukhuwwah basyariyyah (persausaraan sesama manusia), terjalin di sepak bola.
Konon juga, sepak bola ampuh untuk meredam konflik horisontal yang terjadi di masyarakat. Untuk hal ini, ada baiknya pemerintah khususnya menteri terkait perlu mencoba dalam menangani konflik-konflik, selain dengan ceramah, seminar dan lobi-lobi, yaitu dengan menggelar turnamen sepak bola di daerah konflik.
Dengan digelarnya sepak bola, semua akan menyatu dan kembali jadi manusia, terutama ketika yang dinanti tiba: gooolll.