Pun demikian dalam Islam. Orang hidup di dunia ini selalu dinamis, tidak statis. Hari ini kafir, bisa jadi kelak mukmin, seperti fakta yang terjadi pada khalifah Umar bin Khattab.
Juga sebaliknya, hari ini mukmin, shaleh, bisa jadi kelak berubah.
Kisah Ki Barseso telah mengabarkannya. Harta, pangkat, jabatan, fisik dan apa yang kita punya, hakikatnya adalah titipan dari-Nya. Suatu saat akan diambil kembali oleh-Nya.
Ketujuh, misteri dalam sepak bola.
Yah, misteri. Semua pemain bisa berusaha menciptakan gol. Tetapi, kadang dengan hanya sepersekian senti, bola itu melesat menjauhi gawang.
Bahkan, sekelas pemain dunia pun pernah mengeksekusi penati gagal. Tak ada pemain yang merayakan gol sebelum ia menciptakan.
Artinya, ia tidak tahu apakah tendangan atau sundulannya gol atau tidak, sebelum bola itu masuk ke gawang.
Di level yang terakhir ini, dalam term Islam kita mengenal dengan tawakkal. Sesudah berusaha, kita tak boleh memastikannya.