Dalilnya adalah pengakuan seorang sahabat, Muhammad bin al-Munkadir yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim. Ia mengatakan:
صليت مع النبي صلى الله عليه وسلم ركعتين بعد العشاء
Artinya, “Saya pernah Sholat dua rakaat setelah Isya’ bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam.”
Adapun dalil sunnah qabliyah Isya’, para ulama menggunakan dalil yang sama dengan Sholat qabliyah Maghrib.
Lafal niatnya, Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ,
“Saya Sholat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala.
Sholat Rawatib Subuh Adapun Sholat Subuh, walau hanya difasilitasi dengan dua rakaat yang dilakukan sebelum Sholat fardhu (sunnah qabliyah), namun keutamaannya tak kalah istimewa dari yang lain.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadits imam Muslim, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
Artinya, “Dua rakaat Sholat fajar lebih baik dari pada dunia dan seisinya.”