Masing-masing mujtahid yang tidak bisa ditundukkan oleh mujtahid yang lain. Sulit, ini sebenarnya kekuatan kultural tapi kelemahan organisasi, ini justru yang memperlemah organisasi, jadi salah satu fungsi organisasi adalah mempertemukan, menjumlahkan potensi-potensi.
Kita mencari tokoh di luar NU yang sekaliber orang NU tidak gampang, misalnya nilai rata-rata 5, tapi di NU yang nilainya diatar 10 banyak, tapi di luar NU yang lima ini dikalikan.
Kalau dikalikan 100 menjadi 500, kalau di NU skornya 10 atau bahkan 15, tapi mereka tidak mau dikalikan jadi tetap 15.
Jamaahnya belum muncul, misalnya kita punya 10 juta orang atau 1 juta, menghadapi tantangan mendorong mobil mogok yang membutuhkan 10 orang dorong bareng-bareng.
Orang lain hanya punya 10 orang, pas-pasan tapi bareng-bareng, tapi kita punya 10 juta orang tapi dewe-dewe, dha ada maknanya 10 juta orang dibanding 10 orang, Tantangan organisasi kita disitu, bagaimana menjumlahkan potensi yang terserpih-serpih secara individual, jamaah itu.