Tapi kalau pengurus NU organisasi kerjanya seperti NU kultural, ini namanya reduncance. Ini tak ada nilai tambahnya sama sekali, karena ngaji, tahlilan, ini kerjanya kiai-kiai kultur itu.
Bukan kerja organisasi. Kalau organisasi mengerjakan ngaji, tahlilan, dibaan, ini sebenarnya mengambil alih fungsi yang dijalankan oleh para kiai secara pribadi-pribadi.
Jadi pengurus NU itu ke sana ke mari kerjanya jangan pengajian umum, menurut saya begitu, tugasnya pengurus menghadiri rapat kerja, kalau istighotsah dan pengajian ya kerjanya para kiai yang sudah ada.
Kerjanya organisasi rapat mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikerjakan dalam waktu tertentu. Sayang yang dilakukan oleh teman-teman pengurus NU masih kerja-kerja kultural, mengambil oper peran para kiai.
Kerja NU adalah kerja sosial yang tidak bisa dilakuan oleh para individual, apa itu, membimbing umat dalam berbangsa, bernegara, membangun ekonomi umat, kesehatan, dan lainnya.