BBM Gratis untuk Motor dan Angkutan Umum, Syaratnya Jika Cak Imin Jadi Presiden 2024
Jakarta – Bahan Bakar Minyak (BBM) gratis bakal berlaku di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi kabar yang di nantikan masyarakat Indonesia.
Namun BBM gratis ini akan berlaku jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pemenang pada pemilu 2024.
Kabar yang sangat cetar ini, di lontarkan Elite PKB Syaiful Huda di dalam video yang beredar di Twitter.
“Kalau Gus Muhaimin dan PKB menang, BBM kita subsidi, gratis, tanpa biaya, ” selorohnya dengan nada lantang.
Tidak cukup sampai di situ, kehebohan selanjutnya juga di lontarkan untuk ibu hamil di Indonesia. Karena ibu hamil akan di beri tunjangan selama hamil.
“Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil di bumi Indonesia, akan di berikan tunjangan selama hamil, ” tambahnya.
BACA JUGA Jalan Berlobang dan Bergelombang, Pengendara Bergoyang Akhirnya Tumbang
Huda menyebut, subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. Dengan menangnya Cak Imin dan PKB, dapat menutup kebocoran itu, agar subsidi dapat di peruntukkan ke masyarakat pemilik sepeda motor.
Hal ini, sambungnya bukan sekedar omongan. Karena program tersebut sudah melalui kajian. Misal, pemilik sepeda motor mendapat subsidi lebih besar, akan berimbas pada harga BBM yang lebih murah.
“Selama ini subsidi BBM yang mestinya untuk yang tidak mampu, tapi di nikmati korporasi, ” jelasnya.
BACA JUGA
Sekda : Profesi ASN Cuma Pelayan Tidak Bisa Dibanggakan
Kebocoran ini bisa di tutup dengan di tambahkan segmented, misal pemilik sepeda motor dan angkutan umum dapat BBM gratis.
Waketum PAN Viva Prayoga justru bingung dengan program BBM gratis yang di sampaikan PKB. Karena secara akademis belum di jelaskan.
“Caranya bagaimana ?” ungkapnya.
Menurutnya, jika ini bagian dari janji politik, harus di realisasikan jika menang pada 2024.
“Janji politik harus di realisasikan jika menang, ” katanya.
BACA JUGA Gaji Perdana Tertunda, Ratusan Guru PPPK Gigit Jari
Ia sangat setuju jika subsidi BBM kepada rakyat di perbesar, asalkan tidak menyimpang. Namun, Ia menyarankan harus menyasar pula ke bidang lain. Seperti kesehatan dan pendidikan.
“Sangat setuju jika subsidi ke masyarakat di perbesar. Tapi bukan hanya BBM saja, tapi ke semua sektor, agar masyarakat menyeluruh merasakannya, ” ungkapnya.
Kendati setuju, namun ia menyinggung agar subsidi berasal dari penerimaan negara, bukan mengandalkan hutang negara.
‘Penerimaan negara harus lebih besar. Dari pajak, non pajak, PNBP dan lainnya, ” tandasnya. (*)