OKUSATU.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo merespon kekhawatiran petani di Indonesia, terkait musim kemarau yang terjadi pada tahun 2023 ini.
Para petani mulai dihantui kekhawatiran. Pasalnya, Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini. Terkait musim kering.
BMKG menyebut, musim kemarau pada 2023 datang lebih awal yang puncaknya Agustus 2023 dan harus diantisipasi sedini mungkin. Karena dikhawatirkan berdampak luar biasa.
“Saya minta satuan gugus tugas dibentuk. Dari pusat hingga ke daerah, ” katanya, Senin 22 Mei 2023.
Dibentuknya gugus tugas itu, kata dia, untuk merumuskan solusi. Mulai pemetaan wilayah, konsep serta aksi.
“Ini untuk menghadapi dampak El Nino, ” jelasnya.
Gugus tugas di daerah yang dibentuk, kata dia, untuk menyesuaikan kondisi daerah masing-masing. Karena tiap daerah cara penanganan berbeda.
“Pemerintah daerah harus tahu kebutuhan di wilayahnya, ” tegasnya.
Berdasarkan pembagian kategori. Mentan membagi wilayah menjadi tiga kategori. Yakni, hijau, merah dan kuning. Kategori merah dan kuning butuh penanganan lebih lanjut.
“Kalau kategori hijau tidak terdampak musim kering, sehingga produksi tidak terganggu, ” ungkapnya.
Pihaknya juga meminta agar daerah menyiapkan management air yang baik. Karena pertanian dan air memiliki kaitan erat.
“Lakukan penampungan air, agar saat kering kebutuhan air masih terpenuhi, ” tandasnya. (13)