OKU SATU – Sejak beberapa pekan belakangan, ibu rumah tangga di Kabupaten OKU dibuat berang. Pasalnya, harga telur melambung.
Padahal momen hari besar sudah lama berlalu. Yakni Ramadhan dan Idul Fitri.
Biasanya di dua momen serta hari besar lainnya, harga telur baru terkatrol tinggi.
Melambungnya harga telur dikeluhkan Imel, pedagang pempek. Tingginya harga telur membuat dirinya harus mengurangi penggunaan, agar penjualan kuliner masih bertahan pada harga murah.
“Lebaran sudah lewat, tapi harga masih Rp 30 ribuan perkilo, ” gerutunya.
Mahalnya harga telur diakui pedagang telur di Pasar Baru. Namun, pedagang tidak mengetahui penyebabnya. Karena, harga dari agen sudah tinggi.
“Harga telur naik setelah hari raya. Sekarang Rp 29 ribu per kg, dari Rp 27 ribu per kg, ” ujar Yeni pedagang di pasar baru, Selasa 30 Mei 2023.
Melambungnya harga jual, membuat daya beli masyarakat anjlok. Kondisi ini terlihat dari perjualannya. Yang saat ini hanya bisa menjual 1 sampai 2 peti telur perhari.
“Biasanya bisa menghabiskan 10 sampai 15 peti telur perhari, ” jelasnya.
Melihat geliatnya, harga telur diprediksi masih bakal naik. Karena dalam waktu dekat ada momen hari raya Idul Adha.
“Menjelang Idul Adha bisa mencapai Rp 32 ribu per kg, ” ungkapnya.
Senada diungkapkan Agus, pedagang di Pasar Baru menyebut, telur di lapaknya dijual Rp 30 ribu per kg.
Harga tersebut turun, namun masih di harga yang cukup tinggi. Karena harga telur sempat menyentuh angka Rp 32 ribu perkg.
“Harga telur fluktuasi. Kadang naik kadang turun, ” jelasnya.
Tak mau merugi karena dampak harga tinggi penjualan melorot, Agus mengurangi stok barang di lapaknya. Dirinya hanya berani menyetok telur hingga 10 peti dari biasanya 15 peti.
“Tidak mau beresiko pak. Nanti kalau harga turun, baru berani stok banyak, ” tandasnya. (Wen)
