Tuhan bekerja dengan cara-Nya, lantas semua kesuksesan itu dinisbatkan kepada kita. Seolah-olah itu semua hasil kerja keras dan perjuangan kita.
Dalam pasal ini, Ibnu Atha’illah menggunakan beberapa istilah baku dalam khazanah sufi, yang harus dipahami terlebih dahulu agar mendapatkan pemahaman yang utuh. Istilah-istilah itu adalah: tajrid, asbab, syahwat dan himma.
Tajrid secara bahasa memiliki arti: penanggalan, pelepasan, atau pemurnian. Secara maknawi adalah penanggalan aspek-aspek dunia dari jiwa (nafs), atau secara singkat bisa dikatakan sebagai pemurnian jiwa.
Murni dari kesibukan dunia karna seharusnya makom tajdrid terbebas karnanya (ketajridannya) bebas menjadi sebab kehadiran dunia karna kasabnya yang tak disadari memiliki makom tersebut.
Sementara makom Asbab secara bahasa memiliki arti: sebab-sebab atau sebab-akibat. Secara maknawi adalah status jiwa (nafs) yang sedang Allah tempatkan dalam dunia sebab akibat.