Dia-lah yang Awal dan Dia pula yang Akhir. Inilah teologi amal.
Ibn Athaillah: “Di antara tanda keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri kepada Allah sejak permulaan.” Cara kita menyambungkan niat kita dengan Allah sebelum melakukan aktivitas menentukan nilai keberhasilan.
Segala amal perbuatan tergantung niat. Begitu pesan Nabi dalam Hadits shahih.
Perlu diingat dan disadari Adakalanya Allah menempatkan seseorang dalam dunia asbab dalam kurun tertentu—misalnya, untuk mencari nafkah, mengurus keluarga, atau memimpin negara.
Bila seseorang sedang Allah tempatkan dalam kondisi asbab itu, namun dia berkeinginan untuk tajrid (misalkan dengan ber-uzlah), maka itu dikatakan sebagai syahwat yang samar.
Sebaliknya, saat Allah menempatkan seseorang dalam tajrid, namun dia justru menginginkan asbab, maka itu merupakan sebuah kejatuhan dari keinginan yang tinggi.