Cerita RakyatStory

Misteri Sebakas: Kutukan yang Menenggelamkan Dusun Tinggi dalam Sekejap

×

Misteri Sebakas: Kutukan yang Menenggelamkan Dusun Tinggi dalam Sekejap

Sebarkan artikel ini
Kutukan Mengerikan yang Menenggelamkan Dusun Tinggi
Di balik lebatnya pepohonan dan aliran sungai yang jernih, tersembunyi jejak masa lalu yang misterius. Foto ini menampilkan suasana Sebakas, bukit yang dipercaya sebagai sisa dari Dusun Tinggi yang hilang dalam sekejap mata. Rumah-rumah berpadu dengan alam, seolah menjadi saksi bisu dari legenda yang masih hidup hingga kini. Di tempat ini, para peziarah datang untuk mencari jejak Ratu Agung dan Panglima Kumbang, dua sosok mistis yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam sejarah Sebakas. Meski indah, kesunyian tempat ini seakan menyimpan bisikan masa lalu—mengingatkan kita pada kutukan Si Pahit Lidah yang menghilangkan satu kampung dalam sekejap.

Dusun Tinggi: Keindahan yang Hilang dan Misteri yang Menyelimutinya

Angin berembus lembut menyapu dedaunan di puncak bukit yang menjulang tinggi. Sebuah tempat yang kini hanya dikenal sebagai Sebakas, namun dulu, sebelum kutukan menghapusnya dari peta dunia, ia adalah Dusun Tinggi, kampung yang penuh kehidupan.

Sekarang, hanya pepohonan raksasa dan suara gemericik sungai yang menjadi saksi bisu dari kisah tragis Dusun Tinggi yang lenyap dalam semalam.

Dusun yang Makmur Sebelum Kutukan Si Pahit Lidah

Dusun Tinggi Bengkulu Selatan adalah tempat yang subur. Sawah menghampar luas, hasil panen melimpah, dan suara tawa anak-anak memenuhi udara setiap senja.

Masyarakat hidup dalam keharmonisan, bercocok tanam dan berburu di hutan yang kaya akan hasil bumi. Tidak ada yang kekurangan, semua merasa cukup.

Namun, di balik kemakmuran itu, tersembunyi takdir kelam yang tak terduga—tak ada yang menyangka bahwa kutukan mistis akan mengubah segalanya dalam sekejap mata.

Pada suatu hari yang bersejarah, Dusun Tinggimenggelar pesta besar. Anak Kepala Kampung akan menikah, dan seluruh penduduk turun ke lapangan desa untuk merayakan. Tawa, musik, dan aroma makanan lezat memenuhi udara.

Pesta itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam, tanpa henti. Seolah-olah mereka lupa pada dunia luar.

BACA JUGA Cerita Legenda Danau Ranau, Pertarungan Pemuda Sakti dengan Sepasang Naga

Si Pahit Lidah: Pengembara Sakti yang Murka

Di tengah kemeriahan itu, seorang lelaki bertubuh tinggi dan bersorban hitam menelusuri jalan setapak di hutan. Ia adalah Puyang Serunting, yang lebih dikenal sebagai Si Pahit Lidah, seorang sakti dari Sumatera Selatan. Dengan langkah tegap, ia mendekati dusun, tertarik oleh suara riuh rendah pesta yang menggema hingga ke seberang sungai.

Dari tepi sungai, ia berteriak, “Wahai penduduk dusun! Izinkan aku singgah dan bertamu!”

BACA JUGA Cerita Legenda Si Pahit Lidah dan Si Empat Mata

Namun, tak ada satu pun yang mendengar. Musik yang menggema, suara tawa, dan tepukan gendang menenggelamkan panggilannya. Si Pahit Lidah mengulanginya lebih keras, namun tetap tak ada jawaban.

Matanya yang tajam menyipit. Rasa tersinggung dan amarah perlahan merayapi dadanya. Ia telah mengembara jauh, dan di mana pun ia pergi, namanya selalu dihormati. Namun, di tempat ini, suaranya seakan tak berharga.

Kutukan Mengerikan yang Menenggelamkan Dusun Tinggi

“Sungguh, betapa sombongnya kalian…” gumamnya dingin.

Dengan sorotan mata yang tajam, ia mengangkat tangan dan mengucapkan sumpah, “Jika kalian terlalu larut dalam pesta hingga tak mendengar suara sesama manusia, maka biarlah kalian semua lenyap dari pandangan dunia!”

Angin mendadak berhenti. Daun-daun terhenti melayang di udara. Langit yang tadinya cerah seketika menghitam. Kilat menyambar, diikuti gemuruh petir yang mengguncang bumi.

BACA JUGA Goa Putri : A Legendary Tourist Atraction in Indonesia

Dalam sekejap, suara pesta yang riuh berubah menjadi jeritan ketakutan. Penduduk Dusun Tinggi berusaha berlari, namun tanah yang mereka injak seolah-olah menghisap tubuh mereka. Rumah-rumah bergetar, lalu tenggelam ke dalam bumi seperti ditelan kekuatan gaib.

Hanya dalam hitungan detik, semuanya menghilang.

Yang tersisa hanyalah hutan belantara di Bukit Sebakas.

Jejak Mistis yang Masih Dapat Di Kunjungi

Hari ini, tempat itu di kenal sebagai Sebakas Bengkulu Selatan. Sebuah bukit yang berdiri tegak di antara pepohonan lebat.

Orang-orang yang datang ke sana kadang mendengar suara-suara aneh—tawa samar, bunyi gendang, bahkan kokok ayam yang tak terlihat wujudnya.

Bagi mereka yang percaya, itu adalah gema dari peristiwa ratusan tahun lalu. Suara dari arwah mereka yang pernah hidup di Dusun Tinggi, terjebak dalam dimensi yang berbeda, mengulang pesta tanpa akhir… selamanya.

Sebakas kini menjadi destinasi wisata mistis di Bengkulu. Para peziarah dan pencari ilmu gaib sering datang untuk mencari petilasan Ratu Agung dan Panglima Kumbang.

Namun, hanya mereka yang memiliki tujuan tertentu yang berani bermalam di sana. Legenda Dusun Tinggi yang hilang masih hidup dalam bisikan angin dan desiran dedaunan… menyimpan misteri yang belum terpecahkan hingga kini. (*tip)

 

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News