Scroll untuk baca
Khutbah Jumat

Muslim Harus Takdilmul Aham Fal Aham Tsumal Anfa’ Fal Anfa’

×

Muslim Harus Takdilmul Aham Fal Aham Tsumal Anfa’ Fal Anfa’

Sebarkan artikel ini
Ust.Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. Dosen Pendidikan Agama Islam UNBARA, Penyuluh Agama Islam dan Pengurus NU Kab. OKU

Khutbah 1

Ma’asyiral Hadhirin, Jama-Ah Jumah Yang Berbahagia

Saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri, juga kepada hadirin sekalian. Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Semoga kita kelak dimasukkan surga Allah bersama orang-orang yang bertakwa, amin.

Hadirin Jama-Ah Jumah Yang Berbahagia

Kita sekarang berada dalam era digital. Semua serba canggih. Hampir semua
aktivitas kita selalu berkawan dengan mesin. Mayoritas masyarakat yang hidup di atas tanah air bumi pertiwi ini setiap saat bisa mengakses informasi. Tidak harus menunggu tetangganya bercerita dari mulut ke mulut, atau menunggu mediamedia konvensional seperti televisi, radio, koran dan lain sebagainya melakukan

siaran atau mengabarkan sesuatu. Kini informasi cukup didapat lewat telepon genggam melalui jaringan internet yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 10,12 persen pada April 2019. Persentase itu setara dengan 171 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 270 juta jiwa. Dengan telepon seluler, informasi setiap detik bisa diperbarui,diperbarui lagi, dan mengalami pembaruan secara terus-menerus. Banyak diantara kita yang merasa sayang bila ketinggalan informasi dari ponsel-ponsel kita.

Mengecek handphone (HP) sesering mungkin, hanya dalam rangka berbagi dan
mengakses informasi. Atau bahkan sekadar bermain atau Bermedia sosial. Saat antre di kendaraan umum, kita membuka HP. Istirahat belajar di kampus, kantor,rutinitas pekerjaan, yang dibuka HP. Mau tidur, bangun tidur, saat-saat senggang,kita juga membuka HP.

 

Hadirin…

Dengan sedemikian besarnya pengakses informasi ini, mari kita muhasabah,
introspeksi diri. Mari kita tanyakan kepada pribadi kita masing-masing, waktu kitauntuk membuka HP di luar kebutuhan pokok keluarga dan kantor, apakahseimbang atau minimal sejajar dengan waktu yang kita luangkan untuk

mengakses informasi dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Menciptakankita? Dalam sehari, berapa jam kita membuka HP, dan berapa jam kita membuka Al-Qur’an? Jika informasi-informasi tidak penting, atau bahkan informasi buruk saja yang selalu kita akses sepanjang hari, tidak heran bila kita kian menjauh dari agama. Sebab, sikap yang kita ambil, teladan yang kita tiru, tidak bersumber dariAl-Qur’an.

 

Bagaimana orang akan mendapatkan keberkahan Al-Qur’an jika mengakses AlQur’an saja jarang-jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali? Apakah artisartis yang selalu kita ikuti kabar aktivitasnya di dunia ini, kelak saat dia mati, akan peduli dengan kita? Apabila jawabannya adalah “tidak”, maka selayaknya kita mengakses informasi yang kelak memberikan syafaatnya kepada kita di hari kiamat, yaitu Al-Qur’anul Karim.
Abu Umamah al-Bahili menceritakan, ia pernah mendengar dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:

Artinya: “Bacalah kalian Al-Qur’an. Sesungguhnya besok pada hari kiamat, ia akanmenjadi pemberi syafa’at (penolong) bagi pembacanya. (HR Muslim)

Hadhirin Jama-Ah Jumah Yang Berbahagia
Di dalam hadits, Rasulullah صلى الله عليه وسلم ,sangat banyak menyebutkan bagaimana keutamaan-keutamaan Al-Qur’an. Di antaranya adalah:

“Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah (Al-Qur’an), maka ia
mendapatkan satu kebaikan.”

“Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu terdiri dari satu huruf.”

Para hadirin…
Bararti, jika Alif Lam Mim dihitung tiga huruf, maka tiga huruf tersebut masingmasing dikalikan sepuluh menjadi 30 balasan pahala kebaikan yang akandiberikan Allah kepada orang yang membaca Al-Qur’an baru Alif Lam Mim saja.

 

Tentu hal ini tidak akan sama dengan apa yang kita dapatkan saat kita membaca media sosial di HP selama apa pun itu. Mengakses medsos boleh-boleh saja, tidakharam, selama tak ada maksiat di dalamnya. Tapi jangan sampai denganmangakses medsos itu, kita lantas melupakan aktivitas membaca Al-Qur’an.

 

Hadhirin, Jama-Ah Jumah Yang Berbahagia Siapa yang tidak bergembira apabila semua hidupnya diatur secara baik sedangkan yang mengatur itu adalah Allah subhanahu wa ta’ala? Hidup baik tidakmesti diartikan kaya dengan harta. Tidak…. Ada orang yang kaya tapi hidupnyatidak harmonis. Ada orang kaya tapi meninggal justru dengan cara bunuh diri.

 

Artinya, kita jangan mempunyai anggapan bahwa diberi kebaikan oleh Allah pasti melalui jalan kekayaan harta. Dan jangan pula kita mesti su’udhan bahwa orangkaya itu buruk. Karena orang kaya yang baik juga banyak, asalkan semua taat atasaturan Allah subbhanahu wa ta’ala. Dalam hadits dikatakan:

 

“Barangsiapa yang selalu sibuk membaca Al-Qur’an dan berdzikir kepada-Ku (Allah)sampai-sampai ia tidak sempat meminta (berdoa) kepada-Ku, Aku lah yang akanmemberikan kepada dia dengan pemberian terbaik sebagaimana yang saya berikan kepada orang-orang yang pernah meminta.”

 

“Keutamaan Al-Qur’an (kalamullah) dibandingkan dengan semua perkataan itu bagaikankeutamaan Allah dibandingkan dengan semua makhluknya,” (HR a-Tirmidzi).

 

Dengandemikian, kita menjadi tahu, apabila kita ingin mendapatkan keutamaan yang setinggitingginya, maka kita perlu membaca Al-Qur’an. Keutamaan bacaan Al-Qur’an tak akansebanding dengan bacaan mana pun, termasuk yang tersebar di media sosial.

 

Oleh karena itu, mari kita mulai membenahi diri kita. Jangan sampai kita merasa tidak punyawaktu membaca Al-Qur’an, tapi nyatanya kita punya waktu lama untuk bermediasosial. Kita sekarang sudah tidak punya alasan untuk kerepotan membawa mushaf AlQur’an, karena di dalam HP, sekarang kita bisa memasang aplikasi mushaf AlQur’an. Kata Rasulullah :

 

“Orang yang di dalam tubuhnya tidak ada sama sekali Al-Qur’an, itu bagaikan rumah
yang rusak,” (HR at-Tirmidzi).

Hadirin…
Lalu minimal berapa banyak idealnya kita membaca Al-Qur’an dalam sebulan? Berikut penuturan Abdullah bin Umar yang mengisahkan percakapannya dengan Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam:

Artinya: “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulallah, sebaiknya dalam sebulan saya mengkhatamkan Al-Qur’an berapa kali?’ Rasul menjawab, ‘Khatamkansatu kali dalam sebulan!’ Aku kembali bertanya, ‘Saya kuat khatam melebihi itu, Ya Rasul.’ Beliau menjawab, ‘Khatamkan dalam 25 hari.’ Saya masih kuat lebih dari itu.
‘Khatamkan dalam 15 hari.’ ‘Saya masih mampu lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam 10 hari.’ ‘Saya masih kuat lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam 5 hari.’ ‘Saya masih kuat lebihdari itu, Ya Rasul.’ Kemudian setelah aku menyatakan mampu mengkhatamkan AlQur’an kurang dari lima hari, Rasul tidak memberikan keringanan lebih lanjut,” (As-Sunan Al-Kubra 8011).

Standarnya, orang membaca Al-Qur’an adalah sebulan sekali khatam. Dengan begitu berarti jika dibagi, maka setiap hari kita hendaknya membaca Al-Qur’an paling tidak satu juz. Satu juz ini terdapat sepuluh lembar. Kalau dibagi setiap kali bakda shalat, maka kita perlu meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dua lembar atau empat halaman.

Bagi orang yang sudah lancar, mungkin tidak sampai lima menit selesai. Bagi yang masih terbata-bata mungkin sekitar 10 menit. Mari kita menabung untuk kepentingan pribadi kita sebagai bekal akhirat, dengan meluangkan waktu lima sampai sepuluh menit saja dari 24 jam sehari yang diberikan Allah sebagai fasilitas hidup kita. Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang yang diberi pertolongan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk bisa menjalankan ibadah membaca Al-Qur’an dengan sesuai tuntunan syariat sehingga kita tergolong orang yang bertakwa, kelak kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah, amin. (*)

 

Persembahan Ust,Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd.
Dosen Pendidikan Agama Islam UNBARA, Penyuluh Agama Islam dan Pengurus NU OKU

 

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News