Padahal siapakah yang sejatinya mengubah keadaan? Siapakah yang mendapat ujian paling berat dan paling banyak hingga lauk-pauk menjadi siap saji dan rasanya gurih? Bukankah kelapa?
Itulah contoh kecil ujian dari makhluk bernama kelapa.
Terkadang dalam kehidupan ini, kita yang berjasa, namun kita tidak dianggap berjasa. Kita yang beramal, namun orang lain yang mendapat apresiasi. Tidak mengapa.
Bagi seorang mukmin yang ia harap hanya ridha Allah subhanahu wata’ala, bukan yang lain. Bahkan tidak berlebihan dan tidak salah kita maknai bahwa kelapa dalam hal ini menjalankan prinsip hidup,
“Sebaik-baik makhluk adalah yang bertakwa dan senantiasa menyembunyikan kebaikannya.
Mereka yang apabila hadir terkadang tidak dikenal oleh yang lain dan apabila pergi orang tidak merasa kehilangan. Dirinya seakan-akan asing di dunia, namun langit menyebut kebaikan-kebaikannya”.